Leptospirosis Langka Sebabkan Gagal Ginjal Akut pada Pemuda Iran
Kronologi Kasus dan Gejala Awal
Seorang pria Iran berusia 27 tahun mengalami komplikasi serius akibat leptospirosis, penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Ia datang ke Rumah Sakit Velayati, Qazvin, dengan keluhan demam tinggi, nyeri otot hebat, penurunan volume urine, dan warna urine yang menghitam. Gejala muncul sekitar seminggu setelah ia mendaki gunung dan menyentuh air di sana.
Diagnosis dan Komplikasi
Awalnya diduga akibat aktivitas fisik berat, namun hasil laboratorium menunjukkan tanda rhabdomyolysis masif—kerusakan jaringan otot yang melepaskan zat toksik ke darah—dan gagal ginjal akut. Kadar CPK (creatine phosphokinase) pasien mencapai 40.000 U/L, jauh di atas normal, serta peningkatan ureum dan kreatinin darah. Setelah dilakukan tes ELISA, pasien dinyatakan positif leptospirosis dan segera dipindahkan ke ICU untuk menjalani cuci darah dan terapi antibiotik spektrum luas.
Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan
Kasus ini menjadi pengingat bahwa leptospirosis bisa menimbulkan komplikasi berat, terutama bila tidak segera ditangani. Penyakit ini sering menyebar melalui air yang terkontaminasi urine hewan, terutama tikus. Gejala awal seperti demam, nyeri otot, dan gangguan urin perlu diwaspadai, terutama setelah kontak dengan lingkungan berisiko.